Menurut laman Aljazeera, Rabu 5 Oktober 2011, Komite Eksekutif Unesco (UN Educational, Scientific and Cultural Organisation) telah mendukung keanggotaan Palestina di badan tersebut. Jika disetujui, maka Palestina akan menjadi anggota dengan status negara.
Status inilah yang saat ini diperjuangkan oleh Palestina di PBB. Rencananya, Komite PBB akan merundingkan proposal pengakuan kedaulatan dan keanggotaan Palestina pada Jumat waktu setempat. AS mengancam akan memveto di Dewan Keamanan jika Palestina diloloskan.
Dukungan keanggotaan Palestina di Unesco dianggap aneh oleh pemerintah AS. Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan Unesco tidak berhak menerima Palestina sebagai anggota, karena belum diakui status negaranya oleh PBB.
"Saya bingung, bagaimana bisa badan di PBB membuat keputusan status negara saat isu ini tengah digodok di PBB. Saya kira prosedur ini sangat aneh. Status negara haruslah ditentukan di PBB dan bukan oleh badan yang berada di bawah PBB," tegas Clinton.
Keanggotaan Palestina akan diajukan ke Dewan Umum Unesco pada akhir bulan ini di Paris dan harus mendapat dukungan dari dua per tiga suara dari 193 negara anggota. Perwakilan Amerika Serikat dan Israel telah menyatakan akan mencegah Palestina masuk Unesco.
Status Palestina di Unesco sejak tahun 1974 adalah pengamat. Selain keuntungan diplomatis, jika menjadi anggota Unesco, pemerintah Palestina dapat mendaftarkan monumen atau daerah bersejarah di negara mereka untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia.
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!