Peneliti Vanderbilt University, Washington University dan University of Helsinki mengatakan, terdapat asosiasi kuat pada kelahiran prematur pada varian hormon gen reseptor perangsang folikel.
Hormon perangsang folikel bereaksi pada reseptor di ovarium yang mendorong perkembangan folikel, bola sel telur dan produksi hormon estrogen. Di Inggris seperti dikutip BBC, satu dari 10 bayi lahir sebelum pekan ke-37 kehamilan dengan potensi risiko masalah kesehatan.
"Idealnya, kami ingin memprediksi wanita yang memiliki risiko besar melahirkan secara prematur dan mampu mencegahnya,” kata Louis Muglia dari Fakultas Pediatri Vanderbilt University.
"Hal ini akan berdampak pada kematian bayi dan komplikasi jangka panjang lahir prematur," kata Profesor Ronald Lamont dari Royal College of Obstetricians and Gynecologists seraya menambahkan, risiko lahir prematur kemungkinan merupakan campuran faktor genetik dan lingkungan.
“Di masa depan, kami akan bisa mengidentifikasi persentase wanita yang memiliki risiko ini. Hal ini tak akan menjadi awal dan akhir namun akan memberi kontribusi besar pada pengetahuan,” tutupnya.
Artikel Terkait:
News
- Teknologi Mustahil Pada Senjata Batman
- Pengakuan Agen CIA Tentang Insiden UFO Roswell
- Wow Jokowi Menjadi DJ
- Anak Mengeluh di FB, Ayah Ngamuk di YouTube
- Mencegah Pembajakan, Kenapa Para Raksasa Online Menolak
- Penangkapan Bos MegaUpload Serupa Film Action
- Filipina Pesan Kapal Perang dari Indonesia
- Menhan: Militer RI Terkuat di ASEAN
- Bola Penghalau Penumpang KA Mendunia
- Kisah Mengharukan Tragedi Karamnya Concordia
- Ikuti Wikipedia, Sejumlah Laman Juga Mogok
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!