Rasa sebenarnya bukan hanya mengenai bagaimana makanan tersebut di lidah, tapi ada fakta ilmiah yang mengembangkan bagaimana seseorang menyukai suatu rasa dan menjadi preferensinya dalam memilih makanan tertentu.
Berikut ini beberapa fakta ilmiah mengenai makan yang mungkin bisa membantu cara berpikir seseorang yang diungkapkan oleh Gary Beauchamp, ahli biologi dari Monell Chemical Senses Center di Philadelphia, seperti dikutip dari CNN, Senin (16/5/2011) yaitu:
Peta rasa di lidah tidak selamanya tepat
Setiap orang sudah tahu bahwa di lidah rasa manis terletak di bagian depan, asin di samping dan pahit di ujung pangkal. Tapi sebenarnya tidak ada peta yang jelas mengenai sensitifitas suatu rasa di lidah, serta beberapa orang yang sudah mengalami pemotongan lidah tetap bisa merasakan suatu rasa.
Hidung bisa mengetahui suatu rasa
Ilmuwan mengungkapkan bahwa kebanyakan rasa yang dikenali seseorang sebenarnya berasal dari aroma. Hal ini karena aroma yang terhirup hidung akan melalui bagian belakang tenggorokan dan akan memberikan sensasi suatu aroma dan rasa.
Rasa tertentu bisa membangkitkan nostalgia
Banyak orang yang memiliki kenangan kuat akan rasa tertentu dari masa kanak-kanaknya, jadi ketika ia mendapatkan rasa atau aroma tersebut akan membuatnya bernostalgia ke masa silam. Hal ini karena adanya hubungan anatomis langsung antara bau dan emosi dibandingkan indera lainnya.
Seseorang bisa mengurangi lemak dan garam tanpa mengurangi cita rasa
Lemak dan garam diketahui bisa membuat suatu makanan menjadi enak dan gurih, tapi di sisi lain kedua bahan tersebut bisa menyebabkan kerusakan molekular bagi pembuluh darah.
Seseorang bisa menggunakan air kaldu, atau rempah lainnya untuk meningkatkan cita rasa. Serta mulailah untuk tidak menggunakan garam di setiap makanan, karena beberapa bahan makanan tertentu sudah menghasilkan natrium.
Selera makan anak mengikuti ibunya
Jika perempuan hamil akan sangat mungkin untuk mentransfer preferensi rasa tertentu pada bayinya, karena janin bisa mendeteksi dan mengingat rasa yang didapatnya sampai ia lahir. Hal ini juga terjadi saat ibu memberikan ASI untuk bayinya. Kondisi ini yang menunjukkan bahwa selera makan anak bisa dimulai sejak dalam kandungan dan mengikuti ibunya.
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!