Ilmuwan Norwegia, Ferenc Macsali dari Haukeland Hospital mengungkap hal itu dalam penelitian terbarunya yang dipublikasikan di American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine. Penelitian tersebut melibatkan 3.357 perempuan dewasa usia 27-55 tahun.
Pada responden berasal dari berbagai negara termasuk Spanyol, Prancis, Italia, Inggris, Amerika Serikat, Belgia, Swiss, Norwegia, Swedia, Denmark, Islandia dan Estonia. Seluruhnya merupakan partisipan sebuah studi internasional, European Community Respiratory Health Survey (ECRHS).
Dari hasil pengamatan, penyakit asma dan gangguan fungsi paru lebih banyak dialami oleh perempuan yang mendapatkan menstruasi pertamanya sebelum usia 10 tahun. Perempuan yang mendapatkan menstruasi pertama pada usia 13 tahun ke atas lebih sedikit yang mengalami asma.
Penelitian itu juga mengungkap, menstruasi pertama yang terlalu dini atau disebut juga early menarche lebih sering terjadi pada masyarakat di wilayah selatan Benua Eropa. Kebiasaan merokok dalam masyarakat tersebut diyakini sebagai salah satu faktor pemicunya.
"Menstruasi yang datang lebih awal banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan ketika masih berada dalam kandungan dan sangat mempengaruhi pertumbuhan paru-paru," ungkap Macsali seperti dikutip dari Eurekalert, Selasa (12/4/2011).
Selain berhubungan dengan fungsi paru, menstruasi yang datang terlalu awal juga berhubungan dengan berat badan saat lahir maupun ketika tubuh dewasa. Perempuan yang mendapat menstruasi terlalu dini cenderung lahir dengan berat badan rendah, namun memiliki komposisi lemak lebih banyak saat dewasa.
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!