Blueprint itu sejalan dengan tren yang terjadi di industri telekomunikasi di mana All IP Based merupakan kunci utama jaringan infrastruktur. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Indonesia harus mempunyai sumber daya manusia yang handal untuk menguasai teknologi. Sayangnya, masih ada kesenjangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
Bekerjasama dengan Huawei Tech Investment, Institut Teknologi Bandung membangun pusat pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pembangunan pusat pelatihan ini merupakan kelanjutan kerjasama antara ITB dengan Huawei yang telah berlangsung sejak 2009.
Investasi sebesar US$1 juta ditanamkan oleh Huawei pada pusat pelatihan tersebut. Di sana, mahasiswa akan dapat mempelajari secara langsung perkembangan teknologi dan telekomunikasi, termasuk penggunaan internet protokol.
“Pemerintah melihat pentingnya kontribusi dari industri teknologi informatika dan sektor swasta dalam mengembangkan sumber daya terpenting yang kita miliki yakni sumber daya manusia,” kata Menkominfo, Tifatul Sembiring, pada peresmian pusat pelatihan itu, 11 April 2011.
Tifatul menyebutkan, dengan keberadaan pusat pelatihan ini, Indonesia dapat mempersiapkan generasi muda dan bangsa Indonesia untuk menjadi sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi.
“Pembangunan pusat pelatihan STEI ITB dan Huawei merupakan bagian dari tanggungjawab sosial kami yang difokuskan untuk mendukung sektor pendidikan,” kata Li Wenzhi, Chief Executive Officer Huawei Indonesia.
“Untuk itu, tahun ini kami akan melanjutkan program kerjasama dengan ITB dan universitas lainnya di Indonesia,” ucapnya.
Pusat pelatihan yang dibangun kali ini dilengkapi dengan teknologi komunikasi data dari Huawei seperti router, switch, dan firewall. Kerjasama Huawei dengan ITB ini diharapkan dapat mempersiapkan sumber daya manusia dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengembangkan teknologi IP.
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!