Total 568 penumpang dan kru berada di pesawat Airbus A380 milik Air France dan Bombardier CRJ-700 milik Comair. Bombardier yang lebih kecil sampai berputar 90 derajat. Beruntung dua pesawat dalam kecepatan rendah dan tak ada yang terluka.
Hal ini menambah kekhawatiran otoritas bandara mengenai potensi terjadinya tabrakan semacam ini, mengingat pesawat-pesawat raksasa generasi baru mulai beroperasi. A380 memang superbesar, tingginya setara gedung bertingkat tujuh dan satu sayapnya seukuran pesawat kecil.
“Ukuran pesawat dan kepadatan bandara menjadi masalah yang kami khawatirkan. Ini masalah serius bandara-bandara yang berusaha mengakomodasi pesawat-pesawat macam ini. Tak menutup kemungkinan akan terjadi lagi,” kata konsultan Avicor Aviation Allan Tam.
Tabrakan atau tepatnya dua pesawat yang bersenggolan ini terjadi di salah satu bandara terpadat dunia, pada malam hari ketika hujan dan sambaran kilat yang memantul di aspal basah bisa terkena pesawat kecil.
Insiden terjadi saat bandara-bandara di seluruh dunia sudah mulai membuka landasan pacu untuk menerima jumbo jet. Pada 1977 yang menjadi kecelakaan pesawat terparah dunia, dua pesawat tabrakan di landasan pacu Canary Island, Spanyol dan menewaskan 583 orang.
0 comments:
Posting Komentar
Jika Anda Ingin Berkomentar Mohon Di Cantumkan Nama Anda
Jangan Lupa Komenar Dan Follow ya !!!